Mencintaimu dalam diam, itu seperti menanam pohon yang tak menghasilkan buah ataupun bunga, tapi memiliki fungsi melindungi,membuat rindang, membuat teduh..
mencintaimu dengan bangga itu seperti, memelihara burung dan membesarkannya, kemudian melepaskannya bebas ke alam tanpa meminta nya untuk kembali lagi..
Mencintaimu diam diam dengan bangga itu membuatku terus berdoa dan mendoakanmu..
dan aku tidak akan berhenti berdoa sebelum kutemukan alasan untuk berhenti berdoa..
Aku akan berusaha untuk memenangkan hatimu dengan sujudku..
Aku akan berusaha menjadi istri yang sholehah dengan kesendirianku sebelum bersamamu..
Aku akan menguji setia ku dengan lingkungan sekitarku..
Tenang saja.. aku tidak berharap ke kamu, aku tidak me mati kan harapanku untuk bersamamu..
aku hanya berharap penuh ke Yang Maha Kuasa, agar diberikan suami yang baik akhlaknya, lembut bicaranya, menyejukkan mata bila memandang nya, setia hatinya dan bertanggung jawab jiwanya.. dan itu semua ada dikamu..
jadi,secara tidak langsung aku berdoa untuk kebersama an kita,meskipun tidak terlalu berharap akan kita..
Mencintaimu dengan bangga..
hingga kebanggaan ini membawaku pada bahagia ku, pada sedihku dan cemasku..
Mencintaimu dengan bangga..
hingga kebanggaan ini membuatku bisa tertawa lepas tapi kadang menangis tersedu..
Mencintaimu dengan bangga..
hingga kebanggaan ini membuatku bisa belari sekencang nya, tapi juga bisa membuatku bahkan menggenggam tangan pun tak mampu..
Mencintaimu dengan bangga..
Membuatku lupa bagaimana indah nya jatuh cintaku sebelum ini, karena seingatku sekarang,jatuh cinta denganmu lah yang begitu indah sekaligus yang paling rumit..
kamu lelaki lampionku..
Terbanglah tinggi seperti lampion dimalam itu, tapi jangan selama nya pergi seperti lampion dimalam itu..
Maksud ku, terbanglah setingginya dan kembalilah setelah lelah meninggi,jadikan aku tempat pulangmu..
Senin, 05 September 2016
Mencintaimu dengan bangga itu seperti.. Menerbangkan lampion dimalam itu..
Categories
puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar